Jika agama kita ibaratkan seperti menyeduh secangkir teh, mungkin tak ada perdebatan di dalamnya. Masing-masing orang memiliki cara yang berbeda, seperti berikut: Masukan teh, gula, lalu menuangkan air panas ke dalam cangkir. Masukan teh, menuangkan air panas, kemudian baru masukan gula ke dalam cangkir Menuang air panas ke dalam cangkir, baru kemudian memasukan teh beserta gula ke dalamnya. Ketiga cara tersebut sama-sama menghasilkan secangkir teh dengan rasa yang sama. Begitu juga dengan umat beragama. Meskipun tata cara keagamaan berbeda, tetapi kita berasal dari satu unsur yang sama, yaitu: TUHAN> Tumiyang, Pekuncen, 16112015